Tanggal 29 juni kemarin saya sempat ngetweet tentang arti keluarga bagi saya sendiri. Keluarga itu –
begini - ketika kita bisa berkumpul di ruang keluarga; kita bercanda, bergurau
sambil ngemil makanan, udah gitu saja. Sesederhana itu. Yang terpenting kita
bisa merasakan kehangatan ditengah-tengah mereka, kita bisa merasakan dimiliki
dan memiliki, Karena keluargalah yang ada disaat kita butuh, mensupport ketika
semua orang mencibir kekurangan kita, merekalah yang menerima kita apa adanya.
Saya ngetweet tersebut
karena saya juga baru tahu ternyata ada hari keluarga nasional yang biasa disingkat
Harganas (hari keluarga nasional) diperingati setiap tahunnya. Pernah dengar
sih Harganas tapi gak ngeh saja, dan
baru bisa ‘sadar’ betapa pentingnya arti keluarga ketika PKBI (Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia) mengajak saya dan beberapa teman blogger untuk
menghadiri salah satu rangkaian Perayaan Nasional Pekan Keluarga Nusantara yang
diadakan di Wisma PKBI Jakarta Selatan, sabtu 25 juni kemarin.
Acara Pekan keluarga ini diadakan dari tanggal 22 – 29 Juni.
Selama sepekan itu ada kegiatan layanan kesehatan untuk keluarga seperti test HIV, Konsultasi KB, talk show, pemutaran film women & impact, diskusi film,
dan bazar murah.
Kebetulan hari sabtu tersebut jadwalnya talkshow, disksui
film women & impact dan buka bersama. Pengunjung yang datang kebanyakan
adalah ibu-ibu dan anak, laki-laki jarang sekali, harusnya mereka datang agar
tahu betapa hebatnya makhluk mulia itu yakni perempuan.
Nova Eliza (tengah) sedang bercerita tentang yayasannya. | photo pribadi |
Perjuangan perempuan-perempuan hebat tersebut terekam dalam
film women & impact. Saya sedikit mengutip beberapa cerita dari mereka
dalam acara talk show setelah pemutaran film tersebut, salah satunya artis
lawas Nova Eliza, ia mendirikan yayasan Suara Hati, melalui yayasannya tersebut
kini ia berperan aktif dalam memberdayakan, membantu, merangkul, dan melindungi
perempuan Indonesia khususnya korban kekerasan.
Kini dia dan yayasannya sedang membangun rumah singgah bagi
para korban kekerasan rumah tangga, untuk membangun rumah singgah dan modal
korban kekerasan tidaklah sedikit, oleh karenanya dia sedang merancang konser
charity untuk mendanai rumah singgah tersebut.
PKBI Selaku penyelenggara peringatan hari keluarga tidak
hanya ingin mengingatkan betapa pentingnya arti keluarga, tapi PBKI juga
mendesak komitmen dan peran aktif pemerintah selaku pengambil kebijakan terkait
keluarga berancana di Indonesia.
Pengunjung dan Tamu undangan | photo pribadi |
London Summit on Family Planning 2020 (FP2020)
Pemerintah Indonesia telah mendatangani komitmen FP2020, dimana
FP2020 memperjuangkan semua perempuan mendapatkan akses kontrasepsi di tahun
2020 dan memastikan setiap individu mendapatkan layanan kesehatan reproduksi
secara gratis di tahun 2030.
Untuk memonitoring FP2020 di Indonesia dibentuklah Joining Voice yakni gerakan masyarakat
sipil untuk memastikan komitmen ini
berjalan dengan baik. Oleh karenanya PKBI turut serta dalam mengambil peran
penting ini dalam memonitoring pelaksanaan komitmen ini.
PKBI terus berupaya agar masyarakat sipil untuk bersama-sama
mendesak pemerintah melakukan 4 hal penting dalam rangka implementasi FP2020:
1. Anggaran Keluarga Berencana tergolong masih
kecil. Pemerintah Indonesia telah berjanji akan menaikkan anggaran khusus
keluarga berencana sebesar 3.5 Triliun pada FP2020.
2. Membentuk mekanisme dan melibatkan generasi muda
dalam mengambil keputusan di pemerintahan terutama program-program yang
menyasar generasi muda.
3. Mengamandemen UU Kependudukan No. 52 tahun 2009
yang mendiskriminasi pelayanan keluarga berencana berdasarkan status
perkawinan. Pemerintah perlu membuat regulasi khusus untuk pelayanan gizi,
kesehatan ibu dan anak, serta keluarga berencana yang komprehensif tanpa
diskriminasi.
4. Pemerintah dan DPR segera mengesahkan RUU
kebidanan tentang pelayanan KB, sehubungan dengan 76.7% pelayanan KB diberikan
oleh bidan.
Ini artinya adalah pesan yang disampaikan di hari keluarga tgl
29 juni nanti tidak hanya semata tentang KB, Keluarga Berencana hanya 2 anak,
melainkan jauh lebih dari itu, yakni tentang penjegahan kekerasan perempuan, pelayanan
gizi kesehatan ibu dan anak, membantu dan merangkul para korban kekerasan rumah
tangga dan semua hal yang berhubungan dengan kesejahteraan suatu rumah tangga.
Selain acara talk show dan pemutaran film women &
impact, PKBI juga mengajak para pengunjung dan tamu undangan untuk berbuka
bersama. Waini yang ditunggu. Dan sebagai hiburan ditampilkan juga institute music
jalanan yakni Kin and Friends, serta membagi-bagikan doorprize.